Memohon Perlindungan Dari Azab Allah 2
Yang kedua, Rasulullah SAW berlindung dari azab kubur. Azab kubur merupakan kehidupan akhirat yang pertama kali. Azab kubur adalah penentuan bagi seorang hamba. Jika ia selamat di dalam kuburnya, maka ia akan lebih selamat lagi di hari akhirat kelak. Dan sebaliknya, apabila ia tidak selamat didalam kuburnya, lebih-lebih dia tidak akan selamat di dalam kehidupan akhirat kelak.
Pada saat Uthman bin Affan RA melihat kubur ketika berziarah, beliau pun menangis. Lalu ditanya oleh sahabatnya,”Wahai Uthman, dituturkan syurga neraka engkau tidak menangis, sekarang melihat kubur engkau menangis!” Uthman menjawab, Rasulullah SAW pernah berkata,
“Kubur adalah rintangan pertama kali akhirat, siapa yang sekarang selamat di situ kemudiannya lebih mudah, siapa yang celaka di situ, maka kemudiannya akan lebih susah. Tidaklah aku melihat suatu pandangan yang lebih mengerikan dibandingkan kubur”.
(Hadith Riwayat Ahmad dan At-Tirmidzi)
Maka sudah sepatutnya kita berlindung dari azab kubur. Dan sudah sepatutnya pula kita berlindung kepada Allah SWT sambil kita menjauhi perkara-perkara yang dapat menyebabkan kita diazab didalam kubur.
Tahukah apa yang menyebabkan seorang hamba di azab didalam kuburnya? Ada dua sebab, iaitu sebab yang umum dan sebab yang khusus. Diantara sebab yang umum adalah setiap kemaksiatan kepada Allah. Itulah penyebab seorang hamba di azab di dalam kubur.
Ada pun sebab yang khusus, maka yang ditunjukkan oleh dalil-dalil syariat. Disebutkan didalam hadith, Rasulullah SAW berkata kepada Jibril AS dan Mikail AS sebagaimana disebutkan dalam hadith yang panjang,
“Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat”.
Keduanya menjawab,”Ya. Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah pendusta. Dia bercakap dengan bohong lalu pembohongan itu dibuat darinya sampai tersebar luas. Maka dia diseksa dengan siksaan tersebut hingga hari kiamat.
Adapun orang yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari Al-Quran, namun dia tidur malam (dan tidak bangun untuk solat malam). Pada siang hari pun dia tidak mengamalkannya. Maka dia diseksa dengan seksaan itu hingga hari kiamat.
Adapun yang engkau lihat orang yang diseksa dalam tungku, mereka adalah pezina. Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang yang makan harta dari hasil riba”.
(Hadith Riwayat Al-Bukhari)
Itulah sebagian azab kubur yang diperlihatkan kepada Rasulullah SAW. Maka dari itu, mohonlah perlindungan kepada Allah dari seksa kubur, kerana ia merupakan seksa pedih sebelum kita melanjutkan perjalanan menuju akhirat.
Yang ketiga, Rasulullah SAW berlindung dari fitnah kehidupan dan sesudah kematian.
“Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati”.
Fitnah hidup berupa syubhat dan syahwat. Seorang hamba diuji oleh Allah dengan syubhat (kesesatan pemahaman) dan syahwatnya. Ujian berupa fitnah syubhat merupakan seberat beratnya ujian bagi seorang hamba kerana hal itu boleh merosak agamanya. Rasulullah SAW pun berlindung dari fitnah-fitnah tersebut. Baginda berlindung kepada Allah agar tidak dijadikan musibah dalam agamanya. Baginda SAW pun berdoa,
وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَا "wala taj'al musibati fi dinna"
“(Wahai Allah), dan janganlah engkau jadikan musibah menimpa agama kami”.
(Hadith Riwayat At-Tirmidzi)
Kerana sesungguhnya ini adalah seburuk-buruk musibah. Seorang hamba yang berbuat maksiat, merupakan musibah dalam agamanya. Seorang hamba yang berbuat bidaah, merupakan musibah dalam agamanya. Seorang hamba yang melanggar larangan-larangan Allah, ia pun merupakan musibah di dalam agamanya.
Musibah yang menimpa seorang hamba dalam perkara dunia itu lebih. Seseorang diberi kefakiran, seseorang diberikan penyakit, seseorang diberikan kelaparan, itu tidak merubah agamanya. Akan tetapi, ketika seseorang diberi ujian syubhat dan syahwat lalu ia ikuti hal tersebut, ketahuilah hal ini boleh menghancurkan agamanya. Itulah musibah yang paling besar.
Ulasan
Catat Ulasan